Kamis, 29 Oktober 2009

TIPUAN EVOLUSI

Pada bagian buku ini, kami akan memeriksa sejumlah gagasan yang dipegang oleh para penganut teori evolusi, yang tidak meyakini keberadaan Allah, dan mencoba untuk menipu orang lain dengan menyatakan bahwa segala sesuatu datang dengan sendirinya.
Namun ketika seseorang mencoba menipu orang lain, kebenaran akan selalu datang pada akhirnya. Jika orang yang terlibat dalam upaya penipuan itu memang pandai, ia akan senantiasa menyadari bahwa dirinya telah berbohong. Dan karena para penganut teori evolusi mengungkapkan kebohongan, mereka bersikap tidak konsisten. Pada halaman-halaman berikut ini, kita akan melihat betapa tidak rasionalnya pernyataan-pernyataan mereka, dan bagaimana tipuan mereka telah disingkapkan.

APAKAH TEORI EVOLUSI ITU?
Teori evolusi adalah salah satu gagasan-gagasan keliru yang diajukan oleh orang-orang yang tidak meyakini keberadaan Allah. Adalah Charles Darwin yang semula mengajukan teori ini, sekitar 150 tahun lalu. Menurut teori yang tidak logis ini, segala sesuatu muncul dengan spontan, melalui kejadian-kejadian yang tiba-tiba. Misalnya, menurut Darwin, satu hari, ikan berubah menjadi reptilia secara kebetulan. Hari lain, kejadian yang tidak direncanakan terjadi, dan seekor reptil berubah menjadi seekor burung dan mulai terbang. Sementara untuk manusia, mereka diturunkan dari kera-kera. Jelas tidak ada kebenaran dalam kebenaran ini. Satu-satunya kebenaran adalah bahwa Allah menciptakan kita, semua makhluk hidup lainnya, dunia dan alam semesta. Darwin dan cendekiawan lain yang menyatakan ini, telah mengungkapkan suatu kebohongan besar.
Atom adalah partikel-partikel terkecil pembentuk seluruh materi, hidup ataupun tidak. Ini berarti, apapun di sekeliling kalian, termasuk kalian sendiri, telah dibentuk melalui penyatuan berjuta-juta atom. Para penganut teori evolusi (mereka yang mempercayai bahwa Darwin itu benar) mengatakan bahwa atom-atom secara kebetulan menyatu bersama, dan bahwa makhluk-makhluk hiduppun kemudian bermunculan. Menurut klaim yang tidak masuk akal ini, suatu hari, angin ribut atau badai topan akan terjadi dan atom-atom ini akan bergabung bersama-sama.
Menurut skenario Darwin, atom-atom ini bergabung untuk membuat sel-sel. Seperti kalian ketahui, setiap makhluk hidup terbuat dari sel-sel. Kumpulan sel ini lalu berkombinasi membentuk mata kita, telinga, darah, jantung, pendeknya, seluruh tubuh kita.
Kalian harus mencamkan dalam benak bahwa sel-sel adalah sistem yang sangat rumit. Dalam setiap sel, terdapat pelbagai organel yang berbeda. Kita dapat membandingkan sel dengan sebuah pabrik yang luarbiasa besar. Dalam sebuah sel, terdapat pabrik-pabrik pemroduksi, pengirim bahan-bahan, gerbang-gerbang keluar – masuk, pusat-pusat produksi, pembawa-pembawa pesan, pusat-pusat kontrol energi, dan lain-lain. Mungkinkah sebuah pabrik muncul tiba-tiba dengan sendirinya, dengan batu, tanah, dan air yang datang bersama sesudah badai, dan semua ini terjadi secara kebetulan? Tentu saja tidak! Setiap orang akan menertawakan pernyataan yang menggelikan. Biarpun begitu, para penganut teori evolusi membuat sebuah pernyataan yang ganjil dengan mengatakan, “Sel terbentuk secara kebetulan.”

Biarkan Para Penganut Teori
Evolusi Melakukan Percobaan!
Biarkan para penganut teori evolusi menyediakan tong besar. Dalam tong itu, biarkan mereka meletakkan seluruh atom yang mereka inginkan. Izinkan mereka memasukkan dalam tong tersebut apapun yang mereka kehendaki. Biarkan mereka meletakkan semua bahan mentah yang diperlukan untuk membuat makhluk hidup di dalam tong itu. Biarkan mereka melakukan apapun yang mereka inginkan, semaunya. Mereka dapat menyimpan dan mengamati tong itu selama berjuta-juta tahun. (Mereka dapat mendelegasikan tugas tersebut pada para penganut teori evolusi yang lebih muda, mengingat satu masa kehidupan nyaris tak cukup panjang untuk pekerjaan itu.)
Apa yang akan terjadi sebagai hasil dari semua ini?
Apakah pikirmu ceri, melon, stroberi, plum, violet, mawar, gajah, jerapah, singa, kambing, kelinci, lebah, kucing, anjing, tupai, dan ikan bisa muncul dari tong ini? Dapatkah seseorang yang berpikir, yang menjadi senang atau bahagia, yang menyukai mendengarkan musik dan membaca buku-buku, kemungkinan keluar dari dalamnya? Tentu saja tidak! Tidak ada seorangpun, seperti profesor yang terus mengamati tong tersebut, keluar dari dalam tong. Bukan cuma seorang profesor, satu sel pun dari trilyunan sel dalam tubuh profesor tersebut, tidak ada yang muncul.
Atom-atom tidak memiliki kehidupan. Dapatkah materi yang tidak memiliki kehidupan ini muncul bersamaan untuk menghasilkan makhluk yang hidup, bisa tertawa, dan berpikir?
Tentu saja tidak. Tak ada makhluk hidup yang bisa muncul dari tong tersebut. Karena makhluk hidup tak terbuat dari potongan-potongan materi yang tidak memiliki kehidupan, yang disatukan secara kebetulan. Allah menciptakan semua makhluk hidup. Allah menciptakan manusia, pegunungan, danau-danau, kambing-kambing, singa, dan bunga-bunga, ketika tak ada apapun yang muncul. Ia menciptakan segala sesuatu dari ketiadaan hanya dengan memberikan perintah “Jadilah!”

BAGAIMANA, MENURUT PARA PENGANUT TEORI
EVOLUSI, MAKHLUK HIDUP BERKEMBANG?
Allah menciptakan semua spesies, dan tak satu pun di antara spesies-spesies ini dapat berkembang dari yang lain. Ini karena setiap spesies memiliki ciri-ciri yang unik.
Namun, teori evolusi keliru mengklaim bahwa makhluk hidup berkembang sepanjang waktu, mengembangkan ciri-ciri yang berbeda, dan berubah menjadi makhluk-makhluk lain. Kalian semua sudah menyaksikan kura-kura, kadal, ular; para penganut teori evolusi membuat klaim yang tak masuk akal bahwa reptil-reptil (binatang melata) ini berubah secara kebetulan menjadi burung.
Maka, apa peristiwa-peristiwa yang mereka klaim telah menyebabkan reptil berubah menjadi makhluk hidup lain? Para penganut teori evolusi percaya bahwa evolusi terjadi sebagai hasil dari dua peristiwa terpisah yang terjadi secara sinambung, disebut ‘mutasi’ dan ‘seleksi alam’. Ini, sesungguhnya, adalah keyakinan yang tidak masuk akal, dan suatu pemikiran tanpa dasar ilmiah.

Apakah Seleksi Alam Itu?
Penjelasan paling sederhana untuk seleksi alam adalah bahwa makhluk yang paling kuatlah yang akan selamat, sementara makhluk yang lemah akan menghilang. Mari jelaskan ini dengan sebuah contoh: bayangkan sekelompok rusa, yang kerap diserang oleh binatang-binatang buas. Ketika serangan itu terjadi, rusa akan berlari kencang, dan hanya rusa yang paling tangkas dan lari paling cepatlah yang akan selamat. Pelan-pelan, rusa yang lemah dan lamban akan sepenuhnya menghilang, karena para pemangsa berhasil memburu mereka. Hanya tertinggal kini rusa-rusa yang sehat dan kukat. Karena itu, setelah beberapa waktu, kumpulan itu hanya akan terdiri dari rusa-rusa yang kuat.
Apa yang sudah kita katakan sejauh ini sungguh-sungguh benar, namun hal-hal ini tidak berkaitan dengan evolusi. Bertentangan dengan hal ini, para penganut teori evolusi yakin bahwa sekumpulan rusa seperti itu dapat pelahan berkembang menjadi jenis hewan lain, jerapah misalnya. Kalian bis amelihat betapa kelirunya mereka! Tak peduli seberapa cepat seekor rusa berlari, atau seberapa jauh ia memanjangkan lehernya ke atas, rusa itu tidak dapat berubah menjadi binatang lain, seperti seekor singa atau jerapah. Perubahan seperti ini hanya terjadi dalam dongeng-dongeng saja. Kalian mungkin mengetahui kisah tentang kodok yang berubah menjadi seorang pangeran. Satu-satunya cara (THE ONLY TIME) kodok dapat berubah menjadi seorang pangeran hanya ada dalam dongeng. Bagaimanapun, dalam kehidupan nyata, tidaklah mungkin seekor rusa berubah menjadi seekor singa atau makhluk hidup lainnya. Kendati demikian, para penganut teori evolusi tetap berkeras bahwa binatang-binatang itu dapat melakukannya!

Apa yang Dimaksud dengan Mutasi?
Mutasi adalah perubahan-perubahan berlawanan yang terjadi dalam tubuh yang hidup. Radiasi atau unsur-unsur kimiawi dapat menyebabkan mutasi. Efek radiasi atau unsur-unsur kimiawi dalam makhluk-makhluk hidup selalu mencederai. Hampir 60 tahun silam, saat Perang Dunia Dua, sebuah bom atom dijatuhkan di kota Hiroshima di Jepang. Bom atom itu menyebarkan radiasi sekeliling wilayah tersebut, dan ini menyebabkan cedera yang luarbiasa pada orang-orang. Radiasi tersebut menyebabkan sebagian besar orang yang terkena meninggal dunia atau menderita sakit parah. Lebih dari itu, radiasi menghancurkan beberapa sistem tubuh, dan pada gilirannya menyebabkan anak-anak mereka terlahir lumpuh atau sakit.
Maka, dengan ingatan akan bencana seperti itu, inilah apa yang diinginkan oleh para penganut teori evolusi agar kita yakini: Satu hari, seekor ikan mengalami mutasi. Misalnya, ikan itu terkena, seperti orang-orang Hiroshima, radiasi atau hal sejenis itu. Sebagai hasil mutasi ini, beberapa perubahan terjadi dalam tubuh ikan, dan suatu hari, ikan itu berubah menjadi buaya. Ini jelas klaim yang betul-betul edan. Lebih dari itu, seperti kami jelaskan di atas, mutasi selalu membahayakan makhluk-makhluk hidup. Menjadikan mereka lumpuh atau sakit parah.
Kita dapat membandingkan klaim para penganut teori evolusi dengan contoh berikut ini: Jika kalian memegang kapak dan menghantamkannya ke televisi hitam putih, dapatkah kalian mengubahnya menjadi televisi berwarna? Tentu saja tidak! Kalau kamu secara acak memukul televisi dengan sebuah kapak, kalian hanya akan mendapatkan televisi yang rusak. Dengan cara yang sama, memukul sesuatu dengan kapak secara sembrono, tak dapat tidak, pasti akan merusaknya. Karena itu, mutasi hanya akan merusak makhluk hidup.

FOSIL-FOSIL YANG TAMPAKNYA TIDAK
AKAN DITEMUKAN OLEH PARA AHLI EVOLUSI
Fosil adalah bagian dari seekor binatang atau tumbuhan yang telah mati lama berselang—biasanya ribuan atau bahkan jutaan tahun lalu. Fosil tersimpan dalam formasi-formasi batuan di lapisan kerak bumi. Agar tetumbuhan atau binatang dapat menjadi sebuah fosil, ia harus terkubur secepatnya begitu mengalami kematian. Misalnya, kalau ada seekor burung di tanah dan setumpuk pasir menimbunnya, maka sisa-sisa burung ini dapat tersimpan jutaan tahun lamanya. Demikian pula jika terdapat getah damar pepohonan yang menjadi fosil melalui proses-proses geologis—lantas disebut “amber [getah beku berwarna kekuningan, biasanya dibentuk menjadi manik-manik perhiasan]”. Pada peristiwa masa lalu, getah pepohonan ini memerangkap serangga yang merayap di batang pohon. Batang pohon itu kemudian mengeras, dan amber serta serangga di dalamnya ikut terawetkan tanpa kerusakan selama jutaan tahun, sampai sekarang. Ini membantu kita memahami lebih banyak makhluk-makhluk yang hidup lama berselang. Sisa-sisa spesies yang terawetkan disebut fosil.

Apa yang Dimaksud dengan Fosil
“Bentuk Peralihan”?
Kekeliruan terpenting yang ditemukan oleh para pakar evolusi berkaitan dengan “bentuk-bentuk peralihan (transitional forms).” Dalam sejumlah buku evolusi, kadang-kadang ini disebut sebagai “bentuk-bentuk transisi antara/pertengahan.”
Seperti kalian ketahui, para ahli evolusi mengklaim bahwa makhluk-makhluk hidup berkembang satu sama lain. Mereka juga menyatakan bahwa makhluk pertama muncul secara kebetulan. Mereka ingn kita percaya bahwa makhluk itu pelan-pelan berubah menjadi makhluk lain, dan bahwa makhluk lain berubah menjadi makhluk yang lainnya lagi, begitu seterusnya. Para ahli evolusi mengatakan bahwa ikan, misalnya, adalah keturunan dari seekor makhluk yang menyerupai bintang laut. Ini berarti, suatu hari, seekor bintang laut kehilangan salah satu tangannya karena mutasi. Selama jutaan tahun berikutnya, bintang laut itu kehilangan lengannya lebih banyak lagi, kecuali beberapa lengan yang mulai berkembang menjadi sirip-sirip yang sesuai.. Sementara itu, secara simultan, semua perubahan lain yang diperlukan oleh bintang laut untuk menjadi seekor ikan, terjadi (Tak satupun hal seperti ini bisa terjadi, tentunya, namun kita hanya mengingatkan diri kita sendiri tentang apa yang diinginkan oleh ahli-ahli evolusi agar kita yakini). Menurut pakar-pakar evolusi ini, bintang laut telah melewati pelbagai fase yang mengubah mereka menjadi seekor ikan.
Jadi, binatang-binatang imajiner dalam tahapan perubahan mereka disebut sebagai spesies pertengahan dalam proses evolusi. Lagi-lagi, sesuai dengan klaim para penganut teori evolusi yang tidak masuk akal, makhluk-makhluk itu mestinya memiliki beberapa sisa atau belum sepenuhnya membentuk bagian-bagian tubuh. Misalnya, spesies pertengahan yang dinyatakan terbentuk ketika ikan berubah menjadi binatang melata, mestinya memiliki kaki-kaki, sirip, paru-paru, dan insang “setengah dewasa’. Kita harus ingat bahwa jika makhluk aneh seperti itu benar-benar pernah hidup di masa lalu, kita pasti akan menemukan fosil sisa-sisa jasad mereka. Menarik bahwa sampai sejauh ini, tak satu fosilpun dari spesies pertengahan yang menurut para ahli evolusi ini ada, telah ditemukan.

APA YANG TERJADI SEPANJANG
PERIODE KAMBRIUM?
Fosil-fosil makhluk hidup paling tua berasal dari waktu yang dikenal sebagai periode Kambrium, sekitar 500 juta tahun lalu. Makhluk-makhluk yang hidup sepanjang periode Kambrium juga membuktikan bahwa teori evolusi benar-benar keliru. Bagaimana bisa demikian?
Makhluk-makhluk ini muncul tiba-tiba sepanjang periode Kambrium. Sebelumnya, tak ada makhluk hidup yang ada di planet ini. Fakta bahwa makhluk-makhluk ini muncul tidak dari mana-mana dan semuanya secara tiba-tiba adalah bukti bahwa Allah menciptakan mereka dengan seketika. Jika teori yang diusulkan oleh para pakar evolusi itu benar, maka makhluk-makhluk ini mestinya tumbuh pelahan dari nenek moyang yang lebih sederhana. Jelas-jelas tidak ada jejak dari organisme semacam itu dalam rekaman-rekaman fosil. Fosil-fosil memperlihatkan bahwa makhluk-makhluk ini—seperti makhluk hidup lainnya—muncul tiba-tiba sepanjang periode Kambrium, dengan ciri-ciri mereka seutuhnya, tetapi tanpa nenek moyang evolusioner tempat asal mereka berkembang. Ini merupakan bukti paling nyata bahwa Allah telah menciptakan mereka.
Misalnya, ada makhluk yang disebut trilobita yang hidup sepanjang periode Kambrium, kendati kita tidak bisa lagi melihatnya karena sudah punah. Trilobita memiliki mata yang sangat rumit, tapi sempurna. Mata ini dibuat dari ratusan sel berbentuk sarang lebah, yang memungkinkan trilobita melihat dengan jelas. Jelas bahwa makhluk hidup dengan karakteristik yang luarbiasa seperti ini tidak mungkin muncul secara spontan berkat bantuan sesuatu yang sifatnya kebetulan saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar