Kamis, 29 Oktober 2009

KEKELIRUAN PERUBAHAN IKAN MENJADI BINATANG MELATA (REPTILIA)

Para ahli evolusi mengatakan bahwa reptilia berkembang dari ikan. Menurut mereka, suatu hari, ketika makanan di lautan menjadi sedikit, ikan memutuskan untuk mencari makanan di darat, dan ketika mereka berada di daratan, mereka berubah menjadi reptil-reptil agar mampu bertahan hidup di darat. Seperti dapat kalian saksikan, ini merupakan gagasan yang absurd, karena setiap orang tahu apa yang akan terjadi pada ikan jika mereka muncul ke daratan: Ikan-ikan itu akan mati!
Pernahkah kalian memancing? Coba pikirkan! Apa yang akan terjadi jika seekor ikan mengambil umpan, dan terkait pada joranmu, dan kalian menyelamatkannya, membawanya pulang ke rumah, agar bisa beristirahat di kebun belakang? Seperti yang baru saja kita katakan, ikan itu akan mati. Kalau kalian pergi memancing lagi, dan kali ini membawa pulang banyak ikan, lalu membawa mereka semua ke kebun belakangmu, maka, apa yang akan terjadi? Hal yang sama: ikan-ikan itu akan mati semuanya!
Biarpun begitu, para ahli evolusi menolak menyetujui. Mereka bilang, salah satu dari ikan di kebun belakangmu tiba-tiba mulai berubah ketika sedang sekarat, dan berubah menjadi seekor reptil, dan terus hidup! Ini benar-benar tidak mungkin!
Semua itu tidak mungkin karena ada begitu banyak perbedaan antara ikan dan makhluk-makhluk daratan, dan seluruh perubahan ini tidak dapat terjadi begitu saja secara kebetulan, dengan tiba-tiba. Mari kita urutkan daftar beberapa hal yang diperlukan ikan agar bisa bertahan di daratan:
1. Ikan menggunakan insang untuk bernapas di air. Namun, ikan di darat tidak dapat bernapas tanpa insangnya, karena itu mereka akan mati jika meninggalkan air. Ikan akan membutuhkan paru-paru untuk bernapas di darat. Mari kita andaikan bahwa ikan memutuskan untuk meninggalkan air dan tinggal di daratan kering: dari mana ia akan mendapatkan paru-parunya? Lebih dari itu, ikan bahkan tak tahu apa itu paru-paru!
2. Ikan tidak memiliki sistem ginjal seperti kita, namun mereka akan membutuhkannya untuk hidup di darat. Jika ikan memutuskan untuk pindah ke daratan kering, jelas bahwa ikan tidak akan mampu menemukan ginjal untuk dirinya sendiri, di manapun.
3. Ikan tidak punya kaki, itulah sebabnya mereka tidak dapat berjalan ketika mencapai pantai. Lalu, bagaimana ikan pertama yang memutuskan untuk muncul ke daratan akan menemukan kaki untuk dirinya sendiri? Mengingat ini tidak mungkin, jelas bahwa para penganut teori evolusi juga keliru soal yang satu ini.
Itulah tiga dari ratusan hal yang mesti dimiliki ikan agar bisa bertahan hidup di daratan.

Tentang Ikan yang Disebut Coelacanth
Selama bertahun-tahun, para ahli evolusi kerap menggambarkan ikan yang disebut “coelacanth” sebagai bentuk peralihan yang nyaris mencapai daratan. Dalam semua buku dan majalah, para penganut teori evolusi menggambarkan ikan ini sebagai bukti teori mereka. Mereka berpikir bahwa coelacanth sudah ada sejak lama, sebelum akhirnya punah. Itulah sebabnya mengapa mereka menyusun serangkaian kisah palsu ketika meneliti fosil-fosil ikan ini.
Kemudian, hanya beberapa tahun silam, seorang nelayan menangkap seekor coelacanth di jaringnya. Sejak itu, banyak ikan sejenis tertangkap. Menjadi jelas bahwa coelacanth itu hanya ikan biasa. Lebih dari itu, coelacanth tidak pernah bersiap-siap untuk hidup di darat, seperti dinyatakan oleh para penganut teori evolusi. Ahli-ahli evolusi itu mengatakan, “Ikan ini tinggal di air yang sangat dangkal, karena itu ia siap untuk pergi ke daratan.” Pada kenyataannya, coelacanth tinggal dalam air yang sangat dalam. Ikan itu bukanlah bentuk peralihan seperti yang diinginkan para evolusi akan kita yakini. Coelacanth adalah ikan yang nyata. Masih banyak lagi gagasan-gagasan palsu para penganut teori evolusi yang sejak itu lalu terbongkar!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar